LAPORAN
PRATIKUM ANATOMI TUMBUHAN
TOPIK 1V PENGAMATAN STOMATA PADA DAUN
DI
SUSUN
O
L
E
H
NAMA : Margarita Lestari
NIM : 140300036331
KELOMPOK : 1
DOSEN :
Hilda Aqua Kusuma Wardhani,M.Si
PROGRAM STUDY BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN BIOLOGI (SI)
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2017
1.
Dasar Teori
Stomata daun adalah
sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata berbentuk pori-pori kecil,
biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang
sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika terbuka, stomata
memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan sintesis
glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen bebas (O2)
untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata (perilaku stomata), tanaman
menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka dengan memvariasikan kepadatan
stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti pada musim semi atau
musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa mengambil banyak
O2, dan semakin banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi
kerapatan stomata dapat sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas
kehilangan kadar air dan penyerapan CO2 (Grant dan Vatnick,2009).
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel
penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan
membuka-nya stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena
perubahan konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam
absisat. Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap
cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan menutup
sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan
dalam membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat. Mekanisme membuka dan
menutup stomata pada tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan sangat
efektif sehingga jaringan tanaman dapat menghindari kehilangan air melalui
penguapan. Tipe
stomata yang berbeda dipengaruhi olek kondisi lingkungan, habitat tanaman
tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri. Tanaman dengan kondisi kekurangan air
memiliki stomata dengan kerapatan rendah serta memiliki sel buliform berukuran
besar dengan kerapatan relative besar Sedangkan pada kondisi kelebihan air
memiliki stomata dengan kerapatan tinggi (Lestari, 2006). Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2
dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan
(transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting
bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas
dan air antara atmosfer dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan
mesofil di bawah epidermis. (Moore, 1988).
1.
Tujuan
a.
Mahasiswa dapat
membuat preparat jaringan tanaman dan melakukan pengamatan dengan mikroskop.
b.
Mahasiswa dapat
melakukan pengamatan preparat stomata dengan menggunakan mikroskop.
c.
Mahasiswa dapat
membedakan tipe-tipe stomata dari masing-masing daun.
2.
1. Alat dan
Bahan
a.
Mikroskop
b.
Kaca benda
c.
Kaca penutup
2. Bahan
a. Daun jeruk ( Citrus sp),daun bunga kembang sepatu(Hibiscus resasinensis) , daun mangga( mangifera indica) daun jagung( Zea mays) , daun
enceng gondok ( Eichornia crassipes).
3.
Cara kerja
1. Mengoleskan kutek pada daun amatan,
lalu menunggu hingga kering.
2. Menempelkan solasi pada bagian yang
telah dilapisi kutek.
3. Melepaskan solasi dengan hati – hati
menggunakan pinset.
4. Menempelkan solasi pada preparat.
5. Memberi nama menggunakan label.
6. Mengamati objek.
7. Menggambar hasil pengamatan.
1. Stomata Daun jeruk
2. stomata Daun jagung
3.
Bunga sepatu
|
4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar