“
LAPORAN PRATIKUM ASAM BASA”
MENENTUKAN
pH DAN INDIKATOR UNIVERSAL
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA :
MARGARITA LESTARI
NIM : 140300036331
SEMESTER :( 4 )
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( S1)
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Penulis
24 juni 2016 sintang
KATA
PENGANTAR
Segala puji
dan syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan yang Maha Esa , yang telah memberikan hidayah serta kesempatan kepada
saya, karena dengan demikian saya dapat
menyelesaikan “Laporan Pratikum ini” meskipun masih banyak kekurangan. Saya sangat
beterimakasih kepada dosen pengapu mata kuliah ini yaitu Dwi Lestari s.si yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
kami sebagai mahasiswa biologi atau peserta didik dalam mereaksikan suatu
larutan dan dapat menetukan pHnya sehingga dapat menghasil kan ekstrak
indikator Alami dan yang netral. Dalam
makalah ini mohon kritik dan sarannya apa bila ada kekurangan dan kelebihan
materinya. agar saya tahu letak kekurangan dan kelebihanya. smoga dengan
laporan pratikum ini teman teman semuanya dapat mengetahui cara mereaksikan
suatu larutan dengan ekstrak yang alami dari berbagai tumbuhan yang dapat
digunakan untuk kehidupan sehari hari dan juga teman teman dapat mengetahui
suatu larutan yang bersifat asam dan basa serta dapat bermanfaat bagi kita
semua amin.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
Latar belakang.................................................................................... 1
B.
Rumusan masalah............................................................................... 3
C. Tujuan................................................................................................ 3
BAB II
TINJAUAN......................................................................................
4
A. Larutan
Alami...................................................................................... 4
B. Pengertian
Asam basa secara teori....................................................... 5
BAB III METODELOG............................................................................... 7
A. Waktu
dan tempat........................................................................... 7
B. Alat
dan bahan................................................................................ 7
C. Prasedur
kerja.................................................................................. 7
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN..................................................... 8
A. Tabel
1 data pengamatan larutan....................................................... 8
B. Pembahasan larutanya.......................................................................
C. Tabel
2 data pengamatan Ekstrak......................................................
D. Pembahasan ekstrak..........................................................................
BAB Vi PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan
........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
LAMPIRAN
GAMBAR ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Senyawa
asam mempunyai rasa asam yang masam sedangkan senyawa basa mempunyai rasa
pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari zat kimia tersebut
karena suatu zat beberapa ada yang mengandung racun sangat berbahaya bagi
manusia. oleh karena itu untuk menguji sifat asam basa larutan kita dapat
menggunakan alat bantu berupa kertas
lakmus, indikator universal .
percobaan 1 menetukan PH Suatu
Larutan alami dapat menggunakan bahan bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari hari yaitu sabun
batang surya,kapur sirih, jeruk sambal dan cuka. Sedang kan percobaan II
indikator asam basa menggunakan indikator alami seperti indikator Alami seperti
ekstrak buah naga,bunga kembang sepatu,daun pandan,dan kunyit.dalam percobaan ini menetukan PH dari
suatu larutan dan sifat asam basa dengan menggunakan indikator universal
(indikator alami).
Indikator universal merupakan campuran dari
bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas
dan larutan. .pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7 ( pH < 7 ) ,Larutan basa memiliki pH lebih dari 7 ( pH > 7 ), Larutan netral memiliki pH = 7 ,Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan
menggunakan indikator yaitu indikator universal, larutan indikator dan pH meter
pH
adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau ke basaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas
ion
hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif
terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui
dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa
rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat),
yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada
pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya
ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang
berarti "logaritma negatif". pH didefinisikan sebagai
minus logaritma dari aktivitas ion hidrogen dalam larutan berpelarut air. pH
merupakan kuantitas tak berdimensi. pH umumnya diukur menggunakan elektroda gelas yang mengukur perbedaan potensial E antara
elektroda yang sensitif dengan aktivitas ion hidrogen dengan elektroda
referensi. Di dalam hasil percobaan ini saya ingin memberikan keterangan
beberapa hasil yang saya coba didalam menentukan pH dari berbagai larutan mulai
dari asam kuat, asam lemah, basah kuat, basah lemah dan bersifat netral (garam
B.
Rumusan masalah
a.
Apa saja larutan alami?
b.
Pengertian asam basa secara teori?
c.
Data pengamatan suatu larutan ?
d.
Data pengamatan ekstrak?
C.
Tujuan
1.
Agar dapat
mengetahui sifat asam dan basa pada suatu larutan kimia
2.
Mengetahui PH
larutan menggunakan indikator universal / PH meter
3.
Agar dapat
mereaksikan suatu larutan kimia dengan ekstrak alami
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Larutan Alami
yang akan digunakan sebagai bahan
pratikum untuk penentuan pH
larutan kimia adalah sebagai berikut :
1.
Sabun batang surya
2.
Kapur sirih
3.
Cuka
4.
Jeruk sambal
a.
Sabun batang surya bahan yang sering kita gunakan sehari hari
dalam kehidupan kita untuk pembersih pakaian,alat dapur ,dll. Sabun adalah
garam natrium atau garam kalium dari asam lemak dengan rantai karbon panjang
(12 sampai 18 atom karbon). Sabun dibuat dengan mereaksikan asam lemak dengan
suatu alkali (basa).Sabun R-COONA
b.
Kapur sirih
merupakan bahan makanan yang sering di kosumsi sehari hari oleh orang Kandungan
yang dimilikinya seperti kadinen, sineol, karvakol, kavinol, dan zat samak yang
baik untuk kesehatan
c.
Asam Cuka Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan
aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
d. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa
kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin),
minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen,
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida,
asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain
itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin
.
B. Asam dan
Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga
golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan
Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan
sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa,
ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan
menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya
Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna
biru dalam larutan yang bersifat basa. Sifat asam basa suatu larutan juga
dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7,
larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7.
pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator ( Ralph H Petrucci.1987)
Sejak berabad-abad yang lalu, pakar kimia mendefinisikan asam dan basa berdasar
sifat larutannya. Larutan asam memiliki rasa masam dan bersifat korosif
(merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain). sedangkan basa berasa agak
pahit dan bersifat kaustik ( licin). Namun ada beberapa pendapat yang
menjelaskan penyebab sifat asam dan basa. Pada tahun 1777, Antoine Laurent
Lavoisier (1743-1794) mengemukakan bahwa asam mengandung unsur oksigen. Davy
kemudian menyimpulkan bahwa unsur hidrogenlah yang merupakan unsur dasar asam.
Kemudian tahun 1814 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) menyimpulkan bahwa asam
adalah suatu zat yang dapat menetralkan alkali dan kedua golongan senyawa itu
hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lain.
Namun konsep/pendapat yang cukup
memuaskan, dan dapat diterima hingga saat ini dikemukakan oleh Svante August
Arrhenius (1859-1927), yaitu : asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion
H+. dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan dengan
HxZ(aq)---------»xH+(aq) + Zx-(aq) Basa adalah zat yang dalam air menghasilkan
ion hidroksida (OH-). dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-). dan
dirumuskan dengan M(OH)x(aq)---------»Mx+(aq) + xOH-(aq) (
Hiskia,Ahmad.1998:15) Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa,
larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa,
dan bersifat netral.
Asam dan Basa memiliki sifat-sifat
yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk
menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang
pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan
dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam
larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat
basa. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur
pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki
pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH=7. pH suatu larutan dapat
ditentukan dengan indikator pH atau
dengan pH meter. (Ralph H Petrucci.1987
BAB III
METODOLOGI
A.
Waktu dan tempat
pelaksanaan pratikum kali ini adalah sebagai berikut:
Waktu
: jam 09: wiba sampai selesai
Hari
/tgl pelaksanaan: jumat ,17 juni 2016
Tempat di Laboratorium universitas kapuas sintang.
B.
Alat dan Bahan .
Adapun
alat yang digunakan dalam pelaksanan pratikum ini adalah Rak tabung reaksi, tabung reaks, pipet tetes, gelas
kimia, erlenmeyer, gelas ukur, mortar tissue/sarbet , label, botol vial bersih ,ember ,pisau, dan spons
pembersih. adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: Akuades, cuka,
kapur, sabun, jeruk nipis, bunga kembang
sepatu, kunyit, buah naga,daun pandan.
C.
Langkah kerja:
1.
Halus kan
beberapa helai bunga kembang sepatu,buah naga di potong secukup nya ,kunyit dan
pandan juga di diambil sedikit lalu di capur
kira kira 10 ml akuades.
2.
Masukan kedalam
Erlemenyer
3.
Diam kan
sejenak,kemudian pipet ekstrak /filternya
4.
Tempat kan kira
kira 2 ml air ekstrak buah naga masing masing kedalam tabung reaksi.
a.
Tabung 1 sabun
surya c. Air kapur
b.
b. Cuka d. Air jeruk
5.
Guncang lah
tabung ,kemudian amati perubahan warna yang terjadi pada ekstrak tersebut.
6.
Lakukan hal yang
sama terhadap ,kunyit,daun pandan,bunga kembang sepatu.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Percobaan I
A.
tabel
1. Data pengamatan
Larutan
|
PH indikator universal
|
Sifat larutan
|
|||
Sabun
Kapur
Cuka
Jeruk sambal
|
9
14
2
1
|
Basa
Basa
Asam
Asam
|
|||
Berdasar kan hasil data pengamatan kami dari
pratikum percobaan 1 dibawah ini bahwa suatu larutan alami seperti sabun batang
surya ,kapur sirih, cuka dan jeruk sambal tersebut yang telah di halus kan dan
di campur air sebanyak 10 ml ,setelah itu kami letak kan diatas meja di diam
kan kemudian kami amati dengan kertas lakmus yang dimasukan kedalam suatu
larutan alami tersebut dan Ternyata didapat kan hasil dari masing masing dari
suatu larutan yang berbeda dan ada yang sama sifat asam dan basa nya. Sedangkan
PH nya indikator berbeda sekali.
a.
Cuka dan jeruk bersifat asam
karena Korosif (merusak logam), Rasanya masam Memerahkan kertas lakmus biru , Menetralkan basa pH < 7 ,Menghasilkan ion H+ dalam air
b. Sabun
dan kapur bersifat basa karena Kaustik (merusak kulit), Rasa pahit dan licin. Membirukan kertas lakmus merah,
Menetralkan asam
pH> 7
Menghasilkan ion
OH- dalam air.
Percobaan II. Indikator Asan Basa
Tabel 2 . Data pengamatan
No
|
Warna
sampel
|
Nama sampel
|
Warna
ekstrak sampel
|
Warna
ekstrak
sampel +
cuka
|
Warna
ekstrak sampel + air kapur
|
Warna
ekstrak sampel + air jeruk
|
Warna ekstra
sampel+
Air sabun
|
|
1
|
Merah
maron
|
Buah
naga
|
Merah
pekat
|
Merah
tua
|
Kuning
|
Merah
muda
|
ungu
|
|
2
|
Merah
|
Bunga
kembang sepatu
|
Merah
|
Merah cerah
|
Hijau
|
Merah cerah
|
Hitam
|
|
3
|
Kuning
|
kunyit
|
Kuning pekat
|
orange
|
Coklat muda
|
orange
|
Coklat tua
|
|
4
|
Hijau
|
pandan
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
1.
Ekstrak buah
naga
Pada
ekstrak buah naga yang masing masing tabung tersebut di campurkan dengan larutan yaitu tabung 1 ekstrak buah nga jika direaksi kan dengan larutan sabun maka
akan menghasikan warna ungu yang tampak pada gambar 2, tabung 2 di reaksikan
dengan larutan jeruk nipis maka akan menyebabkan perubahan warna dari merah
menjadi merah muda ,tabung 3 di reaksikan dengan larutan cuka yang asam maka
warna berubah menjadi merah tua,tabung 4 di reaksikan dengan larutan larutan kapur maka menyebab kan perubahan
warna kuning yang signifikan pada
ekstrak buah naga tersebut. Berdasar kan hasil pengamatan kami dari ke empat
tabung ekstrak buah naga tersebut telah terjadi perubahan warna yang
signifikan berbeda beda dari satu dengan
lainya bahwa ekstrak buah naga dapat menjadi indikator alami dan indikator
universal
2.
Ekstrak bunga
kembang sepatu
Berdasarkan
hasil uji coba indikator alami dan dari pengamatan kami bahwa dari empat masing
masing tabung ekstrak kembang sepatu terjadi perubahan warna yang sangat
signifikan berbeda beda dari tabung lainya. Dari warna yang berbeda itu dapat
kami tarik kesimpulan bahwa ekstrak kembang sepatu dapat menjadi indikator
Alami.
3.
Ekstrak
kunyit
kunyit yang telah kami uji coba mereaksikan ekstraknya dengan larutan sabun menghasil kan perubahan
warna menjadi coklat tua, mereaksikan eksrak kunyit dengan larutan jeruk nipis
sehingga menyebabkan warna berubah menjadi orange, sedangkan pada larutan air
kapur direaksikan dengan ekstrak maka prubhan warna yang signifikan menjadi
coklat muda dan larutan cuka dengan ekstrak kunyit jika direaksikan maka warna
berubah menjadi kembali orange juga. Berarti ekstrak kunyit termasuk indikator
alami.
4.
Ekstrak
daun pandan
Ekstrak
pandan di uji coba dengan beberapa larutan misalnya larutan sabun ,cuka,jeruk
nipis dan kapur.setelah didapatkan hasil bahwa tidak ada warna yang berubah
pada ekstrak tersebut bahkan menjadi hijau seperti warna aslinya.maka dapat
kami simpulkan ekstrak yang direaksikan ini bersifat netral dari semua larutan
yang sudah di uji coba.berarti ekstrak alami in tidak dapat dijadikan indikator
Alami karena tak ada prubahan warna yang signifikan pada ekstraknya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengamatan,
suatu larutan yang bersifat asam dan basa mempunyai pH yang berbeda dari satu
antara lain contoh sabun dan kapur bersifat basa sedang kan cuka dan jeruk
nipis bersifat asam tapi berbeda dalam angka pH nya.
berdasar kan hasil uji coba
ekstrak yang telah kami dapat dan di data pengamatan kami beserta bukti gambar
di lampiran dapat di tarik kesimpulan bahwa masing masing ekstrak yang kami
gunakan menghasil kan perubahan warna yang sangat signifikan dan sangat menarik
sekali perubahanya jika direaksikan dengan beberapa suatu larutan tertentu.dari
ke empat ekstrak hanya 3 yang dapat menjadi indikator alami yang warnanya
berubah secara dratis dari warna aslinya,dan ada 1 ekstrak yang tidak dapat
dikatakan indikator alami karena warnanya tidak berubah sama sekali,bahkan
netral sama seperti warna aslinya daun pandan hujau.
B. Saranya
a. Jika
menggunakan Alat alat yang ada di laboratorium diharap kan lebih berhati hati
dan teliti karena jika ada yang rusak dan hilang maka kita tidak bisa
menggunakanya untuk melaksanakan pratikum dengan baik dan benar kalau alat tersebut
tidak lengkap seperti awalnya.
b. Sebaiknya
alat alat yang ada dilaboratorium lebih diperhatikan dan dirawat agar saat
pratikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa kekurangan.
c. Bagi
mahasiswa jika mereaksikan suatu larutan diharap kan lebih berhati hati karena
jika ceroboh akan menyebabkan suatu kerjaan yang fatal .
d. Mahasiswa
juga harus bisa menjaga kebersihan , ketertiban dan keamanan dalam suatu ruang
laboratorium pada saat mau memulai pratikum dan selesai pratikum karena
kebersihan awal kesehatan dan ketertiban dan keamanan adalah awal kenyamana
dalam melaksanakan pratikum
DAFTAR PUSTAKA
Hiskia, Ahmad.1998. Kimia Larutan. Bandung : Citra
Aditia Bakti
Keenan,Charles W.1984. Kimia Untuk Universitas edisi
keenam Jilid.1 Jakarta : Erlangga Nesbah. 2010. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar II Bengkulu : UNIB Ralph.H.Petrucci.1987. Kimia Dasar edisi
empat jilid II Jakarta : Erlangga
Lampiran
gambar
Gambar
1.
Ekstrak kembang sepatu yang direaksikan dengan larutan sabun, jeruk,kapur,dan
cuka..menghasilkan warna warna yang berbeda dan sangat signifikan dari warna
ekstrak aslinya.
Gambar
2.
Ekstrak buah naga yang di reaksi kan dengan larutan sabun,kapur,jeruk nipis dan
cuka.sehingga tampak pada gambar di bawah ini perubahan warna yang signifikan
Gambar
3
Ekstrak daun pandan yang masing masing
tabung di reaksikan dengan beberapa larutan seperti sabun, cuka, kapur dan
jeruk nipis dan menghasilkan warna yang sama seperti aslinya atau tidak ada
prubahan warna yang signifikan seperti ekstrak lainya
Gambar
4
dari Ekstrak kunyit yang masing masing tabung di reaksikan dengan larutan
sabun, cuka,kapur dan jeruk nipis.sehingga tampak pada gambar perubahan warna
yang signifikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar