Kamis, 26 Januari 2017

trikomata pada daun






LAPORAN  PRATIKUM ANATOMI TUMBUHAN
TOPIK V PENGAMATAN TRIKOMATA
                                                                  DI SUSUN           
O
L
E
H

                                       NAMA                   :    Margarita Lestari                     
               NIM                        :    140300036331       
                                      KELOMPOK         :    1
                                      DOSEN                   :     Hilda Aqua Kusuma Wardhani,M.Si            








PROGRAM STUDY BIOLOGI
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI (SI)
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2017
1.  







      1.   Dasar Teori









Trikoma dalam arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh (berasal dari kata Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi. Trikoma terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan (pada epidermisnya). Jelasnya yaitu selama organ-organ tumbuhan itu masih hidup. Disamping itu terdapat juga trikoma yang hidupnya hanya sebentar. Trikoma ini biasanya tumbuh lebih dahulu menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ tumbuhannya. Ditinjau dari susunannya dapat dibedakan menjadi dua, trikoma yang uniseluler dan multiseluler. Sedangkan menurut bentuknya trikoma juga dibagi menjadi dua, trikoma sebagai rambut dan trikoma sebagai sisik (Sutrian, 2004). Trikoma mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah penguapan yang berlebihan. Misalnya trikomata pada daun, tulang daun, dan batang.
  1. Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah, misalnya bulu akar.
  2. Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
  3. Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat (pneumatokist).
  4. Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata pada daun tembikar.
6.      Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret, trikomata dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Trikomata yang tidak menghasilkan sekret (trikomata nonglandular). Beberapa macam trikomata nonglandular sebagai berikut.
(a) Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, contohnya pada Lauraceae dan Moraceae.
(b) Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun durian (Durio zibetinus).
(c) Rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
2. Trikomata yang menghasilkan sekret (trikomata glandular). Trikomata pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan trikomata glandular yang sederhana, memiliki tangkai dengan kepala bersel satu atau bersel banyak. Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikomata glandular, yaitu sebagai berikut.
(a) Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan. Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).
(b) Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek, misalnya pada tumbuhan bakau.
(c) Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya pada tanaman pisang.
2.      (d) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada rambut sengat kemaduh (Laporteastimulans).
Tujuan Pratikum
a.       Mahasiswa dapat membuat preparat jaringan tanaman dan melakukan pengamatan dengan mikroskop
b.      Mahasiswa dapat melakukan pengamatan preparat trikomata dengan menggunakan mikroskop
c.       Mahasiswa dapat membedadakan bentuk trikomata dari masing masing daun
3.      Alat dan Bahan
A.    Alat
1.      Mikroskop
2.      Kaca benda
3.      Kaca penutup


B.     Bahan
1.      Daun Labu ( Cucurbita moschata), Daun Durian ( Durio Zibethinus), Daun keres ( cerres montingia), Daun Terong ( solanum melongena), daun kacang panjang Dan daun timun.
2.      Kutek
3.      Isolasi bening
4.      Cara kerja
1.       Mengoleskan kutek pada daun amatan, lalu menunggu hingga kering.
2.      Menempelkan solasi pada bagian yang telah dilapisi kutek.
3.      Melepaskan solasi dengan hati – hati menggunakan pinset.
4.      Menempelkan solasi pada preparat.
5.      Memberi nama menggunakan label.
6.      Mengamati objek.















5.      HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar Hasil Pengamatan


Gambar Studi Literatur

1.      Trikoma pada Daun Durian
(Durio zibethinus)
                   
1
 


Perbesaran 10x10

Bagian:
1.      Trikoma rambut sisik yang memipih dan bersel banyak.




1.      Trikoma pada Daun Durian
(Durio zibethinus)


 


Perbesaran 10x10

Bagian:
1.      Trikoma rambut sisik yang memipih dan bersel banyak.





2.      Daun Terong (solanum molengena)
Perbesaran 10x10

1
 



Keterangan :
1.      Trikoma rambut bercabang dan bersel banyak dan berbentuk bintang,







1.      Trikoma rambut bercabang dan bersel banyak dan berbentuk bintang


3.      Daun Timun dengan perbesaran 10x10.
Text Box: 1

trikoma yang pendek



4.       Daun kacang dengan perbesaran 10x10



Trikoma rambut bercabang bersel banyak dan bentuk bintang






Trikoma rambut bercabang bersel banyak dan bentuk bintang


5.      Daun ceri (cerres montingia)
Perbesaran 10x10
Trikoma rambut bercabang bersel banyak bentuk dan bentuk bintang



6.      Daun labu dengan perbesaran 10x10


3
 
2
 
1
 



1.       Kepala
2.       Badan
3.       Epidermis

Trikoma glandular kepala uni sel, kecubung




















3
 
2
 
1
 

1.      Kepala
2.      Badan
3.      Sel Epidermis

Trikoma glandular kepala uni sel, kecubung









PEMBAHASAN

1.      Daun durian
Pada daun ini yang diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x, terlihat bentuk epidermisnya  bulat tidak beraturan tanpa adanya ruang antara sel dan susnanya rapat. Pada dauni ini juga terdapat trikoma yang merupakan derivat dari epidermis yang berfungsi mengurangi besarnya penguapan. Trikomanya berbentuk rambut sisik yang memipih dan sel banyak, ditemukan tanpa tangkai ( sesil) trikoma ini termasuk trikoma non glanduler kerna tidak menghasilkan sekret.
2.      Daun peranggi :  trikoma glanduler trikoma ini disebut juga glanduler, mengeluarkan sekret berbagai bahan antara lain larutan gum, larutan gula dan terpektin. Trikoma glanduler dapat tersusun oleh satu sel atau banyak sel.trikoma yang tersusun atas satu sel merupakan tonjolan kecil disebut papula atau dapat berupa sel yang panjang. Tipe kedua yang triko glanduler terdiri atas tangkai dan kepala, sel kepala merupakan bagian sekretoris.

3.      Daun timun : trikoma pada daun timun ini adalah trikoma yang pendek mengandung sisteolit dan Boehmeria dan termasuk non glanduler  , tipe rambut sederhana ( tunggal ) sel satu  atau sel banyak dan tidak pipih.


4.      Daun ceri , kacang panjang dan terong : pada daun ini trikoma yang kami dapat kan adalah bertipe rambut bercabang, sel banyak dan tidak memipih serta berbentuk seperti bintang.











DAFTAR PUSTAKA



Adedeji,O., O.Y. AjuwonandO.O. Babawale 2007. Foliar epidermal studies, organographic distribution, and taxonomic importance of trichomes in the family solanaceae. Esau,K. 1965. Plant Anatomy. Wiley Evert, R.F.2007. Esau’s Plant Anatomy. Meristem, cell, and tisuue of the Plant body. Their structure, function and development. Wile Fahn,A. 1990. Plant Anatomy.Pergamo Pudjoarinto A. 1986. Sitematika tumbuhan. Laboratorium taksonomi tumbuhan. Fakultas Biologi UGM Yogykarta. Sumardi I. & Pudjoarinto A. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi UGM Yogykarta.Sutrian, Y. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Jakarta. PT Rineka Cipta Tjitrosoepomo, G 1992. Morfologi Tumbuhan. Gadjah mada University Press.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar